Selasa, 24 Januari 2017

kesusilaan
Pacaran Memang Begitu Indah, Namun Jangan Lewat Norma Kesusilaan
 namun disarankan jangan sampai keluar dari batas norma-norma kesusilaan. Banyak orang tua yang khawatir kalau anaknya sudah mulai mengenal pacaran, hal ini karena mereka takut jika anaknya melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Banyak remaja sekarang yang pacarannya sudah terlewat batas kewajaran, misalnya sudah berani berciuman, pegangan tangan bahkan sampai seks bebas. Bila hal ini terjadi, pihak yang paling dirugikan adalah kaum wanita.
Bicara tentang cinta, definisinya tak jauh-jauh dari nafsu. Nafsu akan mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang negatif tanpa memikirkan resiko yang terjadi kedepannya. Umumnya wanita lah sosok yang selalu dirugikan akan hal tersebut, karena mereka harus melepas mahkota kesuciannya hanya karena nafsu sesaat. Bila seseorang mencintai pasangan bukan karena nafsu, dia akan menjaga pasangan dengan kasih sayang dan tidak akan melakukan hal-hal negatif sebelum menikah.
Ketika seseorang jatuh cinta, kemungkinan kecil untuk memegang prinsip pacaran yang sehat. Maksudnya pacaran sehat adalah tidak melakukan hal-hal negatif sebelum menikah. Namun kebanyakan remaja sekarang tidak mengerti arti cinta yang sebenarnya, mereka lebih banyak melakukan pacaran melebihi batas kewajaran. Cinta itu saling menjaga dan menyayangi bukan merusak masa depan orang yang dicintai.
Intinya adalah pacaran itu melanggar norma kesusilaan



Kesopanan
Sopan santun tidak hanya pada saaat kita bicara pada orang yang lebih tua dan berbuat di hadapan orang tua. Tetapi sopan santun juga harus ada pada saat kita bergaul dengan teman yang seumur dengan kita baik itu cowok atau cewek. Sopan santun merupakan realisasi dari sikap menghargai pada sesama, sopan santun juga menunjukkan bagaimana keadaan hati kita.

Tapi sekarang sopan santun itu sudah mulai menghilang terutama pada diri remaja Indonesia. Itu terlihat dari seringnya terjadi bentrokkan antar kampus, antar sekolah, antar geng, bahkan antar kampong. Padahal bentrokan atau tawuran bukanlah bentuk sikap dari bangsa Indonesia.

Fakta lainnya, pergaulan remaja Indonesia yang semakin hari semakin bebas. Banyaknya remaja yang terkena kasus narkoba dan banyaknya remaja cewek yang melakukan tindakan aborsi. Mereka tidak lagi berpatokan pada agama yang benar dan budaya timur yang sopan, mereka sudah berpatokan pada budaya barat yang sangat bebas.
Seks bebas bukanlah hal yang asing lagi bagi remja Indonesia sekarang. Hampir setiap remaja Indonesia melakukan seks bebas tanpa memikirkan akibatnya dan yang seharusnya tidak mereka lakukan sebelum mereka menikah. Karena dalam pkiran mereka berhubungan seks dalam pacaran merupakan hal yang wajar, hal yang biasa, dan bahkan hal yang harus dilakukan dalam berpacaran.

Para remaja Indonesia memiliki pemikiran yang seharusnya tidak ada di pikiran mereka. Mereka berpikir, apabila kita pacaran, kita sayang dan cinta pada pasangan maka mereka harus melakukan hubungan seks sebagai bentuk rasa cinta dan sayang mereka. Ada pula yang mengatakan, kalu tidak berhubungan seks bukan pacaran namanya.

Sebenarnya apabila kita melakukan seks bebas, maka kita telah merusak pacar kita. Berarti dengan kata lain kita tidak mencintai, tidak menyayangi, tidak mengasihi pacar kita itu.

Sepertinya remaja Indonesia sekarang, pikirannya sudah terkotori dengan era globalisasi negative dan budaya asing yan memasuki diri mereka.

Masalah ini merupakan tanggung jawab kita semua sebagai warga negara Indonesia. Hal yang paling penting adalah bimbingan dari setiap orang tua agar lebih mendidik dan memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas dan globalisasi negatif. Bagi pemerintah, seharusnya lebih menyaring lagi setiap budaya atau teknologi yang dating dari luar. Untuk instansi pendidikan, jangan sampai pelajaran agama di tinggal. Karena ini merupakan masalah yang sangat penting bagi Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar